Jumat, 01 Februari 2013

Seputar Hukum Ohm (Fisika)


Yang mempengaruhi daya hambatan suatu kawat ?
1. Panjang kawat.
Kawat yang panjang hambatannya besar sehingga menyebabkan kuat arus kecil, Jadi hambatan kawat sebanding dengan panjang kawat

2. Jenis kawat.
Kawat yang jenisnya berbeda, hambatannya juga berbeda. Hal itu dikarenakan kawat yang hambatan jenisnya besar akan menyebabkan hambatan kawat penghantar juga besar.
3. Luas Penampang kawat.
Hambatan kawat makin kecil, apabila luas penampang kawat besar. Hambatan kawat makin besar jika luas penampang makin kecil.


Hukum Ohm ?
Hukum ini dicetuskan oleh George Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudulThe Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya
Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan :
Dimana :
§   adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere.
§     adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt.
§  adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm.


Ampermeter Ideal ??
Ampermeter ideal mempunyai dua sifat dasar, yaitu: (1) hambatan dalamnya sama dengan nol, (2) simpangan jarum benar-benar sebanding dengan arusnya. Pembacaan arus yang diperoleh dari suatu ampermeter yang ideal adalah sempurna. Karena hambatan dalamnya nol, maka tidak akan menghambat arus yang mengalir dalam rangkaian bila dihubungkan. Lagi pula karena permukaan alat ukur ditandai secara sempurna, maka pembacaannya akan mencapai ketelitian 100 persen. Ampermeter ideal hanya merupakan wacana yang susah direalisaikan. Dalam kenyataannya pasti mempunyai hambatan, selain itu simpangan jarum ampermeter biasanya tidak berbanding secara tepat dengan besar arusnya. Dalam hal pembuatan ampermeter-ampermeter DC masih dapat
dibuat mendekati sifat-sifat ampermeter ideal. Hambatan dalamnya dibuat serendah mungkin dan penyimpangan jarumnya hampir linier.
Lihat rumus I=V/R untuk ampermeter yang ideal harus memiliki hambatan dalam yang sangat kecil, karena pengukuran dilakukan dengan merangkai ampermeter secara seri sehingga dapat berpengaruh kepada nilai yang ditunjuk oleh ampermeter.


Energi disipasi ?
Energi disipasi dapat berarti energi yang hilang dari suatu sistem. Hilang dalam arti berubah menjadi energi lain yang tidak menjadi tujuan suatu sistem. Timbulnya energi disipasi secara alamiah nggak dapat dihindari 100%.
Energi listrik yang terbuang akibat adanya hambatan pada kawat penghantar. Rumusnya ya W = I^2 R.t (I kuadrat kali R kali t) di mana I adalah kuat arus listrik, R hambatan listrik dan t adalah waktu.

Tidak ada komentar: