Masih berkutat di sebuah majalah yang saya baca tadi malam, ada artikel menarik yang berjudul "Khadaffi Bengis atau Baik Hati", semua isi artikelnya menceritakan bagaimana masa pemerintahan Khadaffi selama menjadi orang nomor satu di Libya, ada sebuah kisah menarik di artikel ini yaitu
" Ganahadi Ranuatmadja barangkali orang Indonesia yang paling bisa bicara banyak tentang Khadafy. Tahun 2004 sampai 2007 mantan pilot Garuda Indonesia ini bekerja sebagai pilot VVIP Khadafy. Seperti ditulis oleh Majalah Angkasa, Ganahadi tanpa prosedur berbelit langsung menjadi pilot utama, tanpa skrining intelijen dulu. Padahal ia satu-satunyapilot asing dalam jajaran pilot VVIP Khadafy.
"Beliau selalu menyempatkan datang ke kokpit untuk menyapa kami dan kadang-kadang juga duduk di kokpit pesawat tersebut," tutur Ganahadi.
Diakuinya, selama bekerja pada Khadafy ia membatasi diri dari ekspos. Khadafi juga memperhatikan kondisi keluarga Ganahadi di Indonesia. Seusai tugasnya pada tahun 2007, ia memperoleh semacam bintang mahaputera dan pspor seumur hidup. Ia masih teringat, suatu saat diserang lelah saat mengemudikan pesawat, tiba-tiba Khadafi mengetuk pintu, menawarkan secangkir kopi dan mengajaknya ngobrol."
Setelah membaca kutipan artikel itu, langsung Saya cari keterangan lainnya di google, ternyata bentuk kepedulian Khadafy kepada keluarga Ganahadi di Indonesia pernah ditunjukkan dengan dikirimnya anak tertua Khadafy untuk menghadiri pernikahan anak Ganahadi di Bandung.
Sampai saat ini gx begitu paham apa yang tejadi di Libya dan bagaimana masa pemerintahan Khadafy berlangsung, semua pembicaraan di internet selalu memojokan Khadafy, yang masih jadi pertanyaan kok ada campur tangan NATO ya, sampai ngirim 26.000 pesawat tempur. WOW..
Sumber :
http://www.voaindonesia.com/content/nato-petik-pelajaran-penting-dalam-misinya-di-libya-132272848/99712.html
Kompas Gramedia " Intisari " November 2011 :62
" Ganahadi Ranuatmadja barangkali orang Indonesia yang paling bisa bicara banyak tentang Khadafy. Tahun 2004 sampai 2007 mantan pilot Garuda Indonesia ini bekerja sebagai pilot VVIP Khadafy. Seperti ditulis oleh Majalah Angkasa, Ganahadi tanpa prosedur berbelit langsung menjadi pilot utama, tanpa skrining intelijen dulu. Padahal ia satu-satunyapilot asing dalam jajaran pilot VVIP Khadafy.
"Beliau selalu menyempatkan datang ke kokpit untuk menyapa kami dan kadang-kadang juga duduk di kokpit pesawat tersebut," tutur Ganahadi.
Diakuinya, selama bekerja pada Khadafy ia membatasi diri dari ekspos. Khadafi juga memperhatikan kondisi keluarga Ganahadi di Indonesia. Seusai tugasnya pada tahun 2007, ia memperoleh semacam bintang mahaputera dan pspor seumur hidup. Ia masih teringat, suatu saat diserang lelah saat mengemudikan pesawat, tiba-tiba Khadafi mengetuk pintu, menawarkan secangkir kopi dan mengajaknya ngobrol."
Setelah membaca kutipan artikel itu, langsung Saya cari keterangan lainnya di google, ternyata bentuk kepedulian Khadafy kepada keluarga Ganahadi di Indonesia pernah ditunjukkan dengan dikirimnya anak tertua Khadafy untuk menghadiri pernikahan anak Ganahadi di Bandung.
Sampai saat ini gx begitu paham apa yang tejadi di Libya dan bagaimana masa pemerintahan Khadafy berlangsung, semua pembicaraan di internet selalu memojokan Khadafy, yang masih jadi pertanyaan kok ada campur tangan NATO ya, sampai ngirim 26.000 pesawat tempur. WOW..
Sumber :
http://www.voaindonesia.com/content/nato-petik-pelajaran-penting-dalam-misinya-di-libya-132272848/99712.html
Kompas Gramedia " Intisari " November 2011 :62
Tidak ada komentar:
Posting Komentar