BAB III
Individu, Keluarga dan Masyarakat
Ronny Ardi
1KA41
16111453
BAB III
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
A. Pertumbuhan Individu
Individu berasal dari kata “individuum” (bahasa latin) yang berarti “yang tak terbagi”, jadi dapat
diartikan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan, sifat dan fungsi orang disekitar kita adalah makhluk yang agak berdiri sendiri dalam berbagai hal bersama-sama satu sama lain. Dapat diartikan juga bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
diartikan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan, sifat dan fungsi orang disekitar kita adalah makhluk yang agak berdiri sendiri dalam berbagai hal bersama-sama satu sama lain. Dapat diartikan juga bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
Dan pertumbuhan itu sendiri berarti suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
1. Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu
1. Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu
semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir
2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
B. Fungsi Keluarga
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahrikan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Dalam keluarga sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan itu biasa disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu sendiri. Macam-macam fungsi keluarga adalah :
· Fungsi Biologis, diharapkan agar keluarga dapat menyiapkan perkawinan bagi anak-anaknya
agar terjadi proses kelangsungan keturunan.
· Fungsi Pemeliharaan, diharapkan agar keluarga berusaha melindungi anggotanya dari
· Fungsi Pemeliharaan, diharapkan agar keluarga berusaha melindungi anggotanya dari
gangguan-gangguan, contoh : gangguan udaha, maka harus menyediakan rumah, dll.
· Fungsi Ekonomi, diharapkan keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia
· Fungsi Ekonomi, diharapkan keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia
yang pokok, seperti kebutuhan makan dan minum.
· Fungsi Keagamaan, berdasarkan pancasila maka keluarga diwajibkan untuk menjalani
· Fungsi Keagamaan, berdasarkan pancasila maka keluarga diwajibkan untuk menjalani
dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama.
· Fungsi Sosial, keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal selengkapnya
· Fungsi Sosial, keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal selengkapnya
dengan memperkenalkan nilai dan dikap yang dianut masyarakat serta mempelajari peranan
yang kelak akan mereka jalankan saat dewasa nanti.
C. Individu, Keluarga dan Masyarakat
Menurut Dr. A. Lysen, Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat sesuatu oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
Drs. JBAF Mayor Polak menyebut masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri dari kelompok-kelompok lebih baik atau subkelompok. Jelasnya masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
D. Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat
Di dalam hubungan antara manusia dengan manusia lain, yang penting ialah reaksi sebagai akibat dari hubungan itu, reaksi ini yang menyebabkan hubungan manusia bertambah luas, misalkan seorang yang menyanyi ia memerlukan reaksi berupa pujian atau celaan guna mendorong tindakan selanjutnya. Didalam memberikan reaksi tersebut ada kecenderungan untuk menserasikan dengan tindakan orang lain.
Menurut Ellwood, faktor-faktor yang menyebabkan manusia hidup bersama, yaitu :
· Dorongan untuk mencari makan, kegiatan mencari makan akan lebih mudah jika dilakukan
bersama.
· Dorongan untuk mempertahankan diri, dorongan ini merupakan cambuk untuk kerjasama,
· Dorongan untuk mempertahankan diri, dorongan ini merupakan cambuk untuk kerjasama,
terutama pada keadaan primitif.
· Dorongan untuk melangsungkan jenis.
· Dorongan untuk melangsungkan jenis.
Manusia sebagai makhluk sosial manapun tersusun dalam kelompok-kelompok. Fakta ini menunjukkan manusia mempunyai sosial akan pembawaan kemasyarakatan seperti hasrat bergaul dan sebagainya.
Suatu himpunan manusia menjadi kelompok sosial harus memenuhi syarat-syarat, antara lain:
· Setiap anggotanya harus sadar bahwa ia merupakan bagian lain kelompoknya.
· Ada hubungan timbal balik antara anggota-anggotanya.
· Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, seperti nasib yang sama, kepentingan yang sama,
· Ada hubungan timbal balik antara anggota-anggotanya.
· Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, seperti nasib yang sama, kepentingan yang sama,
tujuan yang sama, ideologi yang sama dan sebagainya.
Jadi masyarakat itu dibentuk oleh individu-individu yang beadab dalam keadaan sadar.
E. Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. Perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk, Bedanya Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
Sumber :
MKDU ILMU SOSIAL DASAR oleh Harwantiyoko, Neltje F. Katuuk, Jakarta 1997
Tidak ada komentar:
Posting Komentar