BAB IV
Pemuda dan Sosialisasi
Ronny Ardi
1KA41
16111453
BAB 4
PEMUDA DAN SOSIALISASI
A. Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
Pengertian pemuda secara biologis dapat diartikan sebagai manusia yang berumur 15-30 tahun yaitu fase dimana proses dari anak-anak
menuju pendewasaan diri. Pada proses itu, pemuda mulai mencari jati dirinya masing-masing dan menyadari bahwa mereka adalah generasi penerus perjuangan dari generasi-generasi sebelumnya. Keanekaragaman budaya, kemajuan teknologi juga kehidupan masyarakat yang semakin kompleks membuat pemuda Indonesia yang semakin beraneka ragam.
Sedangkan sosialisasi terhadap generasi muda adalah proses penyelarasan, pembinaan dan pengembangan pada kehidupan-kehidupan yang ada di masyarakat. Lingkungan yang dihadapi oleh para pemuda baik di tempat pendidikan, lingkungan rumah maupn lingkungan lainnya memberikan pengaruh penting bagi proses pembentukan jati diri dari seorang pemuda. Lingkungan hidup yang baik, pendidikan yang yang berkualitas juga pergaulan yang sehat dapat memberikan dampak yang positif bagi pengembangan diri pemuda. Sebaliknya, apabila lingkungan hidup dan pergaulan yan sehat, juga pendidikan yang rendah lebih menyulitkan para pemuda untuk menjadikan jati diri yang baik.
Makna antara internalisasi, belajar dan spesialisasi sesungguhnya sama yaitu proses penerapannya melalui interaksi social. Internalisasi lebih ditekankan pada norma-nroma individu yang menginternasilasikan norma-norma tersebut sedangkan belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu dan spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
B. Pemuda dan Identitas
Generasi pemuda memiliki permasalahan-permasalahan yang sangat bervariasi, dimana jika permasalahan itu tidak diatasi secara proporsional maka pemuda akan kehilangan fungsinya sebagai penerus pembangunan. Disamping itu, pemuda memiliki potensi-potensi yang melekat pada dirinya dan sangat penting bagi sumber daya manusia.
Oleh karena itu potensi positif tersebut harus digarap dan pengembangannya harus sesuai dengan asas, arah dan tujuan pengembangan pembinaan pemuda di dalam jalur-jalur pembinaan yang tepat. Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan Generasi Muda disusun berdasarkan :
· Landasan Idiil : Pancasila
· Landasan Konstitusional : UUD 1945
· Landasan strategis : Garis-garis besar haluan negara
· Landasan Historis : Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi
· Landasan Konstitusional : UUD 1945
· Landasan strategis : Garis-garis besar haluan negara
· Landasan Historis : Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
· Landasan Normatif : Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat.
· Landasan Normatif : Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda meliputi 2 hal :
· Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan : generasi muda masih memerlukan
pembinaan dan pembekalan-pembakalan untuk menumbuhkan potensi dan kemampuan ke
tingkat optimal.
· Generasi muda sebagai subyek : generasi muda mampu menyelesaikan masalah-masalah yang
· Generasi muda sebagai subyek : generasi muda mampu menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi bangsa dengan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya.
C. Perguruan dan Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing-masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Perlombaan akademis yang mampu mengembangkan potensi pelajar
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu-ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan Negara.
Generasi muda khususnya yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi menjadi penting, karena :
1. Sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan yang terbaik
2. Sebagai kelompok masyarakat yang paling lama di bangku sekolah
3. Mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis & suku bangsa dapat menyatu dalam bntuk
2. Sebagai kelompok masyarakat yang paling lama di bangku sekolah
3. Mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis & suku bangsa dapat menyatu dalam bntuk
terjadinya akulturasi sosial & budaya
4. Kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan,struktur perekonomian &
4. Kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan,struktur perekonomian &
pretise di dalam masyarakat.
Sumber :
MKDU ILMU SOSIAL DASAR oleh Harwantiyoko, Neltje F. Katuuk, Jakarta 1997
http://rikaagussyahputra.blogspot.com/2011/11/bab-4.html
http://rikaagussyahputra.blogspot.com/2011/11/bab-4.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar