BAB X
Agama dan Masyarakat
Ronny Ardi
1KA41
16111453
BAB 10
AGAMA DAN MASYARAKAT
AGAMA DAN MASYARAKAT
Secara
etimologi, kata agama berasal dari bahasa sanserketa, yang berarti dari akar
kata gam artinya
pergi . Kemudian kata gam tersebut mendapat awalan "a" dan akhiran "a". Maka terbentuklah kata agama yang artinya jalan. Maksudnya, jalan untuk mencapai kebahagiaan. Secara terminology, agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan-hubungan dia melalui upacara, penyembahan, dan membentuk sikap hidup manusia menurut atau berdasarkan ajaran agama itu.
pergi . Kemudian kata gam tersebut mendapat awalan "a" dan akhiran "a". Maka terbentuklah kata agama yang artinya jalan. Maksudnya, jalan untuk mencapai kebahagiaan. Secara terminology, agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan-hubungan dia melalui upacara, penyembahan, dan membentuk sikap hidup manusia menurut atau berdasarkan ajaran agama itu.
Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan
oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam
mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat
kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan religi, dan sila
Ketuhanan Yan g Maha Esa sampai pada pengalaman agamanya para tasauf
Fungsi Agama
Menurut lembaga social,
agama merupakan bentuk perilaku manusia yang terlembaga. Dalam masyarakat ada tiga aspek penting yaitu :
Kebudayaan, system social dan kepribadian.
Teori fungsional dalam melihat
kebudayaan adalah wujud suatu kompleks dari ide - ide, gagasan, nilai - nilai,
norma - norma dan peraturan. Funsi kepribadian dalam hal ini merupakan suatu
dorongan kebutuhan yang kompleks dan kecendrungan
bertindak.
Aksioma teori fungsional agama
adalah segala sesuatu yang tidak berfungsiakan lenyap dengan sendirinya. Masyarakat industri bercirikan dinamika dan semakin
berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan. Perkembangan
iptek mempunyai konsekuensi penting bagi agama. Sekulerisasi cenderung
mempersempit ruang gerak kepercayaan dan pengalaman keagamaan. Kebanyakan agama yang menerima nilai-
nilai institusional baru adalah agama -
agama aliran.
Pemahaman
mengenai filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai
hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya. Sedangkan tinjauan filsafat
dari hasil pemikiran rasional, kritis, sistematis dan radikal tentang aspek-aspek
agama dan ajaran Islam.
Filsafat dan
agama mempunyai hubungan yang terkait dan reflesif dengan manusia, artinya
keduanya alat penggerak dan tenaga utama dalam diri manusia. Yang dikatakan
alat penggerak dan penggerak utama pada diri manusia adalah akal, pikiran,
rasa, dan keyakinan. Dengan alat ini manusia akan mencapai kebahagiaan bagi
dirinya. Agama menjadi petunjuk, pegangan serta pedoman hidup bagi manusia
dalam menempuh hidupnya dengan harapan penuh keamanan, kedamaian, kesejahteraan,
manakala manusia menghadapi masalah yang rumit dan berat, maka timbulah
kesadarannya bahwa manusia merupakan makhluk yang tidak berdaya untuk
mengatasinya dan timbulah kepercayaan dan keyakinan.
Dalam hal
fungsi, masyarakat dan agama itu berperan dalam mengatasi persoalan-persoalan
yang timbul di masyarakat yang tidak dapat dipecahakan
secara empiris karena adanya
keterbatasan kemampuan dan ketidakpastian. Oleh karena itu, diharapkan agama
menjalankan fungsinya sehingga
masyarakat merasa sejahtera, aman, stabil dan
sebagainya.
Agama dalam masyarakat bisa difungsikan sebagai berikut :
a.
Fungsi edukatif.
Agama
memberikan bimbingan dan pengajaran dengan perantara petugas-petugasnya
(fungsionaris) seperti syaman, dukun, nabi, kiai, pendeta imam, guru agama dan
lainnya.
Pemuka Agama sedang memberikan bimbingan-bimbingan / tausiah
b.
Fungsi penyelamatan.
Agama
membantu manusia untuk mengenal sesuatu “yang sakral” dan “makhluk teringgi”
atau Tuhan dan berkomunikasi dengan-Nya. Sehingga dalam hubungan ini
manusia percaya dapat memperoleh apa yang ia inginkan.
c.
Fungsi pengawasan sosial (social control)
Fungsi agama
sebagai kontrol sosial yaitu :
- Agama meneguhkan kaidah-kaidah susila dari adat yang dipandang baik bagi kehidupan moral warga masyarakat.
- Agama mengamankan dan melestarikan kaidah-kaidah moral ( yang dianggap baik )dari serbuan destruktif dari agama baru dan dari system hokum Negara modern.
d.
Fungsi memupuk Persaudaraan.
Kesatuan
persaudaraan berdasarkan kesatuan sosiologis ialah kesatuan manusia-manusia
yang didirikan atas unsur kesamaan.
- Kesatuan persaudaraan berdasarkan ideologi yang sama, seperti liberalism, komunisme, dan sosialisme.
- Kesatuan persaudaraan berdasarkan sistem politik yang sama. Bangsa-bangsa bergabung dalam sistem kenegaraan besar, seperti NATO, ASEAN dll.
- Kesatuan persaudaraan atas dasar se-iman, merupakan kesatuan tertinggi karena dalam persatuan ini manusia bukan hanya melibatkan sebagian dari dirinya saja melainkan seluruh pribadinya dilibatkan dalam satu intimitas yang terdalam dengan sesuatu yang tertinggi yang dipercayai bersama
e.
Fungsi transformatif.
Fungsi
transformatif disini diartikan dengan mengubah bentuk kehidupan baru atau
mengganti nilai-nilai lama dengan menanamkan nilai-nilai baru yang lebih
bermanfaat.
Ada beberapa
alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusian antara
lain adalah :
1) Karena agama merupakan sumber moral.
2)
Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.
3)
Karena agama merupakan sumber informasi
tentang masalah-masalah metafisika
4) Karena agama merupakan memberi
bimbingan rohani bagi manusia dikala suka
maupun dikala duka
Pelembagaan
Agama
Pelembagaan agama adalah suatu tempat atau lembaga untuk membimbing, membina dan mengayomi suatu kaum yang menganut agama. Tiga tipe kaitan agama dengan masyarakat (Elizabeth K. Nottingham, 1954)
Pelembagaan agama adalah suatu tempat atau lembaga untuk membimbing, membina dan mengayomi suatu kaum yang menganut agama. Tiga tipe kaitan agama dengan masyarakat (Elizabeth K. Nottingham, 1954)
Masyarakat dan nilai-nilai sacral
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi dan terbelakang.
Anggota masyarakat menganut agama yang sama, oleh karena itu
keanggotaannyadalam masyarakat adalah sama. Agama menyusup kedalam kelompok
aktivitas yang lain, sifat-sifatnya yaitu :
- Agama memasukan pengaruh yang sakral ke dalam sistem nilai masyarakat secara mutlak
- Dalam keadaan lembaga lain selain keluarga relatif belum berkembang, agama jelas menjadi fokus utama bagi pengintegrasian dan persatuan dari masyarakat secara keseluruhan, dalam hal ini nilai-nilai agama sering meningkatkan konservatisme dan menghalangi perubahan.
Masyarakat-masyarakat praindustri yang sedang berkembang
Keadaan masyarakatnya
tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi daripada tipe
pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada sistem nilai dalam tiap
masyarakat ini, tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sakral dan yang
sekular itu sedikit banyaknya masih dapat dibedakan. Dilain pihak, agama tidak
memberikan dukungan sempurna terhadap aktivitas sehari-hari, agama hanya
memberikan dukungan terhadap adat istiadat, dan terkadang merupakan suatu
sistem tingkah laku tandingan terhadap sistem yang telah disahkan. Nilai-nilai
keagamaan dalam masyarakat menempatkan fokus utamanya pada pengintegrasian
kaitan agama dengan masyarkat.
Organisasi
keagamaan yang tumbuh secara khusus semula dari pengalaman agama tokoh
kharismatik pendiri organisasi, kemudian menjadi organisasi keagamaan yang
terlembaga. Muhamadiyah, sebuah organisasi sosial Islam yang penting,
dipelopori oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan yang menyebarkan pemikiran Muhammad
Abduh dari Tafsir Al-Manar.
Dari contoh
sosial, lembaga keagamaan berkembang sebagi pola ibadah, pola ide-ide,
kententuan (keyakinan), dan tampil sebagai bentuk asosiasi atau organisasi.
Pelembagaan agama puncaknya terjadi pada tingkat intelektual, tingkat pemujaan
(ibadat) dan tingkat organisasi.
Tampilnya
organisasi agalam adalah akibat adanya “Perubahan batin” atau kedalaman
beragama, mengimbangai perkembangan masyarakat dalam hal alokasi fungsi,
fasilitas, produksi, pendidikan dsb. Agama menuju ke pengkhususan fungsional.
Pengaitan agama tersebut mengambil bentuk dalam berbagai corak organisasi
keagamaan.
Sumber :
MKDU ILMU SOSIAL DASAR oleh Harwantiyoko, Neltje F. Katuuk, Jakarta 1997
http://bennydaniarsa.blog.fisip.uns.ac.id/2011/03/13/agama-dan-masyarakat/
http://www.scribd.com/doc/24982644/AGAMA-DAN-MASYARAKAT
http://nurulhumaira44.blogspot.com/2011/01/pelembagaan-agama.html
http://furikurniati.webs.com/tugasisd9.htm
http://www.scribd.com/doc/73628851/Isd-Bab-Ix-Agama
http://www.scribd.com/doc/24982644/AGAMA-DAN-MASYARAKAT
http://nurulhumaira44.blogspot.com/2011/01/pelembagaan-agama.html
http://furikurniati.webs.com/tugasisd9.htm
http://www.scribd.com/doc/73628851/Isd-Bab-Ix-Agama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar